Rabu, 11 Agustus 2010

senyum si pedagang asongan


Siang itu matahari bersinar terik sekali dikotaku.
Peluh membasahi badan sewaktu aku mengawasi para staff
sedang memuat barang ke dalam mobil operasional.
Tiba-tiba datang seorang penjual barang plastik yang dijinjing dipundakknya
menyapa saya “Selamat siang pak” sambil tersenyum lebar.
“saya udah punya mas” jawab saya karena memang tidak niat beli dan sedang
sibuk melakukan pekerjaan.

“Saya cuma bilang selamat siang pak” balasnya masih dengan tersenyum lebar.
Spontan saya menjawab “selamat siang kembali”
“Semoga hari ini bapak diberi kesehatan dan kesuksesan..” jawabnya kembali sambil tetap
tersenyum, lalu menghilang di tengah keramaian kota.

Saya tertegun ketika kembali kekantor….
Orang-orang kecil seperti mereka para pedagang asongan itu ternyata mampu
memberi suatu pelajaran berharga bagaimana menjalani hidup dengan lebih bahagia.
Bisakah kita selalu tersenyum menjawab semua kenyataan hidup di depan kita?

Pedagang itu selalu tersenyum, walau kita tak membeli barang mereka.
Walau peluh, debu dan panasnya matahari selalu menemani mereka.
Mereka bahkan mampu memberi saya sebuah doa yang singkat.

Bayangkan…. betapa indah dunia ini jika kita dapat berbuat seperti mereka
kepada semua orang yang kita temui hari ini.
Mari kita jadikan dunia ini jauh lebih indah dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar