Senin, 26 Juli 2010

MENATAP MATAMU DI TELEVISI (Surat Buat Adik – adik Kecil di Palestina)


Setiap kali,
entah telah berapa lama, adikku…
menatap matamu, meski hanya dalam kotak kaca persegi bernama televisi,
luka itu demikian mudah menganga dan berdarah.
Dan tanyaku seolah menjadi bendungan air bah yang siap tumpah di mata;


Bagaimana?! Bagaimana mereka sanggup membuat matamu yang sebening itu berdarah?!

Bagaimana mereka tega mematahkan tangan – tangan mungilmu
yang bahkan tak sanggup membunuh seekor semut?

Bagaimana mereka bisa menganggap tubuh kecilmu,
sebagai bongkahan batu yang bisa meluluh lantakkan keperkasaan mereka?

Bagaimana mereka tega membalas kerikil yang kalian lemparkan dengan katapel
dibalas tembakan peluru berkali - kali, hingga tubuh kalian seolah tercincang?


Setiap kali,
entah telah berapa lama, adikku…
menatap matamu, meski hanya dalam kotak kaca persegi bernama televisi,
mataku menjelma lautan yang maha luas
menitikkan tetesan gerimis
untukmu; cintaku yang terpisah benua
P-A-L-E-S-T-I-N-A...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar