Rabu, 28 Juli 2010

(sebuah kisah) ibu ku hanya memiliki satu mata


Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku
membencinya sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah,
untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku
datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh
kebencian dan melarikan diri.

Keesokan harinya di sekolah
"Ibumu hanya punya satu mata?!?!" Ieeeeee, jerit seorang temanku. Aku
berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, "Bu.
Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku
ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!" Ibuku tidak
menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang
bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan
selama ini. Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak
berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

undefinedMalam itu..

Aku terbangun dan pergi ke dapur
untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Aku memandangnya
sejenak, dan kemudian berlalu. Akibat perkataanku tadi,hatiku tertusuk. Walaupun
begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu
matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh
dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Kemudian
aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk
menuntut ilmu. Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian
akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai
seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak
membuatku teringat akan ibuku. Kebahagian ini bertambah terus dan
terus, ketika suatu hari..

Apa?!
Siapa ini?! Itu ibuku. Masih dengan satu matanya.
Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari
ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku. Kataku, "Siapa kamu?! Aku
tak kenal dirimu!!" Untuk membuatnya lebih dramatis, aku
berteriak padanya, "Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti
anak-anakku!!" "KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!"

Ibuku
hanya menjawab perlahan, "Oh, maaf. Sepertinya
saya salah alamat," dan ia pun berlalu. Untung saja ia tidak
mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi
sangat lega. Suatu hari, sepucuk surat
undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura.

Aku
berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi ke sana .
Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu
saja. Di sana , kutemukan ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak
meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat
untukku. "Anakku..Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan..aku tidak akan pergi ke Singapura lagi.."

Namun
apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat
merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu.
Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau.. Dan aku minta maaf
karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku.

Kau tahu, ketika kau masih sangat
kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang
ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka
aku berikan mataku untukmu. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh
dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua
kelakuanmu.

Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu.

Ketika kau marah padaku.. Aku hanya
membatin sendiri, "Itu karena ia mencintaiku... Anakku! Oh, anakku!"

*Note: Pesan ini memiliki arti yang mendalam dan disebarkan agar orang ingat bahwa kebaikan yang mereka nikmati itu adalah karena kebaikan orang lain secara langsung maupun tak langsung. Berhentilah sejenak dan renungi hidupAnda!

Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan ibu Anda!
Keep prayer for your mother.

Senin, 26 Juli 2010

kesendirian itu ga selamanya mematikan


Kamu tau, banyak orang yang tidak menyukai kesendirian,

karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan melelahkan.

‘Sendiri oh sendiri’…

Ternyata hal remeh ini bisa menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah kamu termasuk yang demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali di identikkan dengan hal yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran, sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!

Kesendirian bisa memiliki dua makna… Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk perasaan saja.Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun merasakan kesunyian. Mungkin kamu pernah mengalami hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain sebagainya..!

Satu hal yang perlu kamu ingat, kesendirian dengan arti apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan segala situasinya. Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih bermakna?

Lakukan hal berikut
: 1. Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif yang sangat kamu sukai, misalnya dengan membaca, menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan kamu. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih menyenangkan!

2. Kedua, ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi impian kamu dan belum sempat dilakukan. Kamu bisa membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman dulu, buku-buku, dan lain sebagainya. Percaya, cara ini akan menyadarkan kamu akan sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya. Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi menyenangkan? ;-)

3. Ketiga, buat daftar sebanyak-banyaknya tentang keinginan yang ingin kamu wujudkan selagi masih hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali ‘keinginan gila’ saat kamu masih kecil? Atau mimpi- mimpi lain yang belum terlaksanakan? Saat itu kamu akan sadar, ternyata banyak sekali hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!

4. Dan yang terakhir…. Sebenarnya ini merupakan hal *utama* dan yang pertama yang harus kamu lakukan… Mendekatlah kepada Yang Maha Mencinta diri kamu.

Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat keberadaan kamu di dunia.

Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin kokoh kemampuan kamu mengarungi kehidupan, dengan segala situasinya. Intinya, jangan biarkan kamu terjebak dalam kesendirian dengan suasana ‘hati yang negatif’, membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat kamu putus asa. Kalau kamu mau membuka mata, kita sebenarnya tidak pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar kita. Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa kamu jadikan teman, dan ajak bicara! Jika kamu mau terbuka, dalam kesendirian kamu bisa merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian kamu bisa menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan potensi yang kamu miliki. Dalam kesendirian pula kamu bisa mengungkap kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan ego yang seringkali kamu temukan di keramaian! Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan saja kepada setiap orang, termasuk kepada kamu. Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini kamu sedang dilanda ‘kesepian’ alias merasa ‘sunyi sepi sendiri’, kamu harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya mematikan! Kelola-lah perasaan kamu dengan baik, dan buatlah kesendirian menjadi lebih bermakna.

MENATAP MATAMU DI TELEVISI (Surat Buat Adik – adik Kecil di Palestina)


Setiap kali,
entah telah berapa lama, adikku…
menatap matamu, meski hanya dalam kotak kaca persegi bernama televisi,
luka itu demikian mudah menganga dan berdarah.
Dan tanyaku seolah menjadi bendungan air bah yang siap tumpah di mata;


Bagaimana?! Bagaimana mereka sanggup membuat matamu yang sebening itu berdarah?!

Bagaimana mereka tega mematahkan tangan – tangan mungilmu
yang bahkan tak sanggup membunuh seekor semut?

Bagaimana mereka bisa menganggap tubuh kecilmu,
sebagai bongkahan batu yang bisa meluluh lantakkan keperkasaan mereka?

Bagaimana mereka tega membalas kerikil yang kalian lemparkan dengan katapel
dibalas tembakan peluru berkali - kali, hingga tubuh kalian seolah tercincang?


Setiap kali,
entah telah berapa lama, adikku…
menatap matamu, meski hanya dalam kotak kaca persegi bernama televisi,
mataku menjelma lautan yang maha luas
menitikkan tetesan gerimis
untukmu; cintaku yang terpisah benua
P-A-L-E-S-T-I-N-A...!!!

Jumat, 23 Juli 2010

"love is sweetest emotion"


Kenapa tak pernah kau tambatkan
perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat, bukan hanya satu
pelabuhan tenang yang mau menerima
kehadiran kapalmu!

Kalau dulu memang pernah ada
satu pelabuhan kecil, yang kemudian
harus kau lupakan,
mengapa tak kau cari pelabuhan lain,
yang akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau,
buka tirai di sanubarimu, dan kau akan tahu,
pelabuhan mana yang ingin kau singgahi untuk selamanya,
hingga pelabuhan itu jadi rumahmu,
rumah dan pelabuhan hatimu.

papa..oh papa..


Aku ingat akan engkau wahai papa…

Tubuhmu ringkih berbalut embun
Dingin sedingin es yang berembun
Terbaring tak bernyawa
Parasmu bak hilang sahaja
Wahai papa…
Engkau hilang sahaja
Kini kau tiada
Kini kau tak lagi bernyawa
Dingin sedingin es yang berembun
Tubuhmu ringkih dibalut embun



















Allah, apakah papa disana baik-baik saja???? Aku rindu papa…

Allah, dulu papa selalu menyanyikan lagu kesayanganku sebelum aku tidur. Bolehkah aku meminta kepadaMu untuk memperdengarkan lagu-lagu surga ketelinganya ya Allah…agar beliau bergembira dan tertidur dengan nyaman sampai saat dibangkitkan…

Allah, dulu papa sering membelikan baju baru buatku, dipilihkannya yang terbaik dan dihadiahkannya
padaku. Bolehkah aku meminta kepadaMu untuk memberikan papaku itu pakaian terbaik yang dipakai para penghuni surga…agar beliau selalu terlihat gagah dan bersahaja..

Allah, dulu papa sering membelai rambutku sambil berkata “ papa sayang kakak,..” . Bolehkan aku meminta kepadamu ya Allah agar engkau selalu membelainya dengan kuasaMu yang maha lembut, dengan sentuhanMu yang maha penyayang dan dengan kasihMu yang tiada terkira,….agar beliau disana merasakan betapa indahnya kasih sayang itu…

Allah, dulu papa selalu menyemangatiku untuk belajar dan menuntut ilmu dan berkata “ kak, orang itu besar karena ilmunya, jadi rajin-rajin belajar ya nak..!” bolehkah aku memohon kepadaMu untuk mengangkat derajatnya setinggi derajat orang-orang yang berilmu..setinggi orang-orang yang mulia karena ilmu…setinggi orang-orang yang dihargai karena ilmu… agar beliau tak sia-sia menanamkan bibit ilmu itu kepadaku dan memetik buahnya untuk dinikmatinya di surga sebagai orang yang mulia di sisiMu wahai Allah…

Allah, dulu papa sering menjagaku disaat aku terbangun, terbangun saat aku terjaga…. Bolehkan aku meminta kepadaMu wahai Allah agar engkau menyiagakan malaikat-malaikat untuk menjaganya didepan,dibelakang, diatas, dibawah,dan dari segala sisinya..memastikan bahwa beliau tetap baik-baik saja dan berbahagia diperistirahatannya….

Wahai Allah, papaku dulu sering menyenangkan hatiku, menghapus air mataku, memberikan apa yang kupinta, membahagiakan aku dan mengorbankan banyak hal hanya untuk meliatku tersenyum bahagia…maka bolehkah aku meminta kepadaMu untuk memberikannya segala kesenangan surga, kesenangan surga, kesenangan surga…. Agar beliau berbahagia seperti bahagianya aku sewaktu kecil…

Allah, dulu papaku sangat luar biasa…membasahi badannya dengan peluh untuk mencari nafkah dan penghidupan kami…kami makan dan hidup dari pencariannya…dibuatnya rumah ini bercahaya dan tetap hidup… Wahai Allah, bolehkah aku meminta kepadaMu untuk membangunkan sebuah rumah indah untuknya disisimu di surga… rumah yang dibangunnya dulu di dunia dan hanya Engkau yang bisa menggantikan yang jauh lebih baik di surga…rumah yang cahayanya terpancar dari segala sisi dan beliau nyaman didalamnya….

Allah…wahai Allah… aku rindu papa…
Bahagiakan beliau ya Allah, bahagiakan beliau ya Allah..bahagiakan beliau ya Allah…
Akan kuhapus air mata ini wahai papa…anakmu tak akan meratapi kepergianmu…hanya rindu yang membara…semoga Allah mempertemukan kita kembali, menyatukan cinta kita kembali…menghentikan rinduku..rindumu…

Allah akan memelukmu hangat, sehangat pelukanmu untukku dulu… Allah akan menjagamu seperti engkau menjagaku dulu…Allah akan menyayangimu seperti engkau menyayangiku dulu…
Berbahagialah wahai papa….

Kabulkan permintaan-permintaan ini wahai Allah… Amin ya Allah..ya Rahman …ya Rahim…

Sabtu, 17 Juli 2010

andai aku seorang ayah


Andai…


Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Matematika pada anakku.
Bukan agar dia hapal rumus dan tabel perkalian, tetapi agar dia tumbuh menjadi intelektual yang mampu berpikir logis dan sistematis..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Fisika dan Kimia pada anakku.
Bukan agar dia bisa tahu segalanya, tetapi agar dia tumbuh menjadi seorang bijak yang yakin akan kebesaran Tuhan..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Seni pada anakku.
Bukan agar dia menjadi maestro yang dipuja, tetapi agar dia bisa mewarnai sanubari orang di sekitarnya..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Olahraga pada anakku.
Bukan agar dia menjadi incaran gadis-gadis, tetapi agar dia tumbuh tidak dengan mendewakan ego..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Sejarah pada anakku.
Bukan agar dia hapal tahun, nama, dan jabatan, tetapi agar dia tumbuh menjadi satria merdeka yang pantang menyerah..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Sastra pada anakku.
Bukan agar dia bisa menghitung jumlah suku kata, tetapi agar dia tumbuh menjadi cendekia yang mampu menafsirkan ideologi dalam untaian kata..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Pendidikan Kewarganegaraan pada anakku.
Bukan dengan mendiktekan pasal undang-undang, tetapi dengan berkunjung ke Panti Asuhan..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Geografi pada anakku.
Bukan agar dia mampu menyelesaikan peta buta, tetapi agar dia tahu betapa kayanya negeri ini..

Suatu saat nanti andai aku menjadi seorang ayah,
Akan aku ajarkan Ekonomi pada anakku.
Bukan agar dia menjadi budak prinsip ekonomi (Mencari keuntungan sebesar mungkin dengan pengorbanan sekecil mungkin), tetapi agar dia tumbuh menjadi dermawan yang mau berbagi.

Kamis, 15 Juli 2010

surat seorang jomblo


Seiring hilangnya senja, aku tetap memikirkan tentang keberadaanmu. Entah mengapa diri ini demikian merindui dirimu. Diantara hamparan padang impian yang terbentang tak berjarak, hanya dibatasi oleh kedipan mata ini ketika terlelap.
Saat ini kuakhiri lagi rutinitas yang amat melelahkan. Kuberdoa selalu kepada-Nya semoga semua ini bisa mengantarkanku padamu yang kini terdampar diatas guratan takdirku. Entah kapan Dia akan mengijinkanku jatuh cinta padamu, aku hanya berjalan menapaki garis-garis nasib yang kini mulai membekas menjadi kerutan di dahi.
Oh iya, bagaimana kabarmu malam ini? Semoga rembulan di luar sana bisa menyaksikan kita yang saling merindu. Malam ini ketika kupandangi dia, pasti engkau juga sedang menatap lekat sang ratu malam. Percayalah, disisiku kini hanya ada segenggang harapan tentangmu yang selalu kupegang tak kan pernah kulepas.
Apakah ada yang mencoba menggodamu? Pasti ada, syetan tak kan pernah membiarkan seorang mukminah berjalan sendirian. Keadaanku disini sama, mungkin lebih parah. Semoga engkau tidak akan pernah merasa cemburu, karena memang belum saatnya. Sekali lagi, percayalah kepada Allah bahwa dia hanya akan mempertemukan engkau untukku.
Entahlah apa perasaan ini sudah pada tempatnya ataukah salah alamat. Aku hanya bisa meyakini satu hal, nurani itu tak kan pernah akan berdusta. Aku yang disini dan engkau yang sedang tertegun di sana pasti menginginkan pertemuan nanti hanya Dia yang mengatur. Tidak akan ada orang ketiga, keempat. Hanya ada Dia diantara kita. karena segala macam hubungan pasti akan berakhir kecuali hubungan karena Dia.
Kita sama-sama berlindung dan berdoa kepada Allah, semoga Dia bisa melebihkan kesabaran kepada kita.

^dari yang terjaga dipelataran harapan ^

Selasa, 13 Juli 2010

bunda tolong mandikan aku sekali saja...


Dewi adalah tokoh cerita disini, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya.


Semoga bisa jadi pelajaran buat kita semua...saya hanya melanjutkan berita ini...moga2 banyak yang baca dan makin peduli bahwa anak itu titipan Tuhan yang sangat berarti dan bermakna serta harus dijaga..


di ambil dari sebuah buku...

Minggu, 11 Juli 2010

surat buat ibu


kadang hari jadi demikian melelahkan, ibunda, ruang menujumu tiba-tiba saja terasa luas dan jauh
ingin nanda ceritakan tentang sayap-sayap yang tak henti belajar terbang
mencari setiap celah untuk memperpendek jarak mempersempit ruang
ingin nanda ceritakan tentang wangi kelopak sepanjang jalan, biru langit, hembus angin dan warna pucuk-pucuk hijau
mengumpulkan keindahan dalam telapak untuk dibawa pulang ke pangkuan
berharap bisa menghapus letih kening dan sudut mata bunda

sesungguhnya tak jarang langkah nanda tersandung batu terhalang badai
tapi bekal yang bunda sampirkan sejak dulu selalu bisa menghantar nanda ke seberang

kadang kabut sama sekali nyaris tak tertembus, ibunda, perjuangan melewatinya tiba-tiba saja kehilangan tenaga
ingin nanda ceritakan tentang ketakutan-ketakutan dan mimpi buruk menjelang tengah malam
tentang kegamangan dan keraguan setiap kali jembatan dan pintu menghadang di depan mata
tapi percayalah bekal yang bunda titipkan di bahu selalu bisa mengisi kekosongan, menguatkan dan menegakkan kembali wajah nanda

seperti pesan bunda,
nanda belajar dari rumput yang tegar untuk selalu tumbuh
nanda belajar dari tetes hujan di atas batu yang tawakal berikhtiar

tak pernah mudah, ibunda, tak pernah
jika sesekali nanda berhenti
nanda ingin bunda tahu bukan tuk menyerah
tapi menerjemah hikmah dan menelaah diri sebelum berjalan lagi

tak pernah mudah, ibunda, memang tak pernah
tapi nanda tak gentar
sebab cinta dan doa bunda terbukti jadi energi tak berbatas yang tak pernah kehabisan cahaya

surat buat ayah


Maaf jika aku baru tersadar
Bahwa sudah terlalu banyak keringat yang keluar dari kulitmu
Hingga tak mampu aku seka walau dengan sejuta handuk
Karena sudah membanjiri dan menggenangi setiap lantai yang kupijak
Maaf jika aku kini tercenung
Karena terperangah oleh gundukan kebijakan
Yang telah kau pikirkan, katakan, dan kau lakukan
Hingga rasanya segunung uang yang telah kukumpulkan
Tak mampu untuk membayar semuanya

Maaf jika aku baru melihat
Banyaknya luka di otak dan tubuhmu
Tersayat oleh segala kekurangan dan ketidakberdayaanku
Terhujam dan tertikam oleh tindak tanduk yang tiada berkenan
Maaf jika aku tidak memperhatikan
Berjuta keluh dan lenguh lelah yang kau teriakkan di kesunyian kala sendiri
Sembunyi agar tiada dari anakmu terbangun karenanya di tengah malam
Dan kembali ke dunia mimpi dengan ketidakberdayaan jiwa

Aku tahu engkau telah hidup di dua alam sejak dulu
Siang kau sibuk bagai semut yang tak kenal lelah
Dan malam kau beterbangan bagai kelelawar lapar yang tak kenal bosan mengepak sayap
Aku juga tahu bahwa kau telah tutupi sakit dan perihmu
Karena ketegaran itu harus kau tunjukkan agar kami tiada berteriak lapar dan sedih
Kini usiamu telah lanjut seperti bunga yang kembali merunduk setelah 1 minggu mekar
Gurat gurat lemas di wajahmu mulai berlomba untuk bersolek
Dan ritme nafasmu yang semakin lemah perdengarkan hembusannya

Hai ayah......ini aku tulis sebuah surat janji padamu
Rumah Allah yang ingin kau bangun nanti dalam tiga kali hela nafas akan terbangun
Kebahagiaan masa tuamu dalam satu kedip mata akan bawakan tandu untuk membawamu
Istana dunia yang ingin kau dapatkan.dalam satu sebut kau panggil namaku kau akan berada didalamnya
Ketenangan jiwa yang kau idamkan dalam dua kali teriakmu akan terbirit birit untuk menghadapmu
Senyum senyum puas dalam dua kali kau jejak bumi akan tergantung dengan manis di wajahmu
Segarnya udara pagi tanpa bebani..akan selalu menyapamu tanpa kau mimpikan terlebih dulu
Dan peluk istri tercintamu akan selalu dapat kau rasakan karena tak akan pernah ku biarkan ia mengkhawatirkan kebutuhanku

Surat janjiku ini adalah sumpah atas nyawaku
Surat janji ini adalah harta yang menjadi jaminan atas kebahagiaanku
Jika boleh maka biar kutukarkan semua nafas yang kumiliki dengan terkabulkannya isi suratku
Sebelum aku melihat ayah menangis bahagia dan memelukku atas terciptanya mimpimu
Maka tak akan pernah kubiarkan tubuh ini beristirahat hingga jatuh dan terkulai untuk selamanya
Hidupku untuk kebahagiaanmu wahai orangtuaku percaya dan yakinlah aku mampu esok.

Minggu, 04 Juli 2010

-8 kriteria pria di benci wanita-


1. Pria Manja
Pria ini biasanya terlalu emosional dan selalu mengutarakan isi hatinya kepada sang kekasih. Pria semacam ini nggak percaya diri dan selalu butuh seseorang yang membuatnya yakin dalam segala hal termasuk cinta, pekerjaan, dan pertemanan .

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Pria yang memiliki kepercayaan diri dan mandiri terlihat lebih menarik dri pada pria yang tidak percaya diri. kebanyakan wanita lebih senang menjalin hubungan dengan pria yang bisa memberikan rasa
aman dan nyaman.

Jika anda termasuk dalam tipe ini : Pilih waktu dengan tepat. Anda hanya perlu mengendalikan perasaan anda di awal hubungan. Tunda mengumbar semua perasaan atau kegelisahan anda. Bila dirasa hubungan sudah cukup dekat, anda boleh bercerita tentang apa saja pada si dia.

2. Pria yang Gampang Ditebak

Wanita enggan berhubungan dengan mudah ditebak. Nggak ada tantangan atau kejutan, reaksi si pria terhadap segala sesuatu sudah bisa diprediksi. Para pria ini biasanya selalu mengikuti aturan atau formula tertentu dan biasanya dia enggan melakukan sesuatu diluar kebiasaan. Dia jarang memberikan kejutan spontan yang bakal membuat sang kekasih makin cinta.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Wanita menggilai pria-pria yang tak mudah ditebak. Orang-orang yang berjiwa bebas atau bad boys lebih sering dijadikan pilihan. Walau pria semacam itu punya sifat-sifat negatif namun mereka tidak membosankan karena selalu ada pengalaman dan kejutan baru.

Jika anda termasuk dalam tipe ini : Bila anda tipikal yang mudah diprediksi, anda tidak harus mengumbar sisi ‘nakal’ untuk memenangkan hatinya. Cukup mix kebiasaan anda yang mudah diduga dengan hal di luar kebiasaan anda. Bila biasanya hanya pergi makan dan nonton, coba lakukan hal baru. Mengunjungi kota sebelah untuk sekedar cuci mata asyik juga lho. Nah, nanti kalo si dia sudah terpikat dan mulai ingin tahu, anda bisa kembali ke kebiasaan lama. Tapi sesekali berikan kejutan kecil untuknya.

3. Pria Arogan

Dia punya ego besar dan punya keinginan yang harus dituruti. Terkadang dia juga kasar, nggak melulu ke pasangannya, tapi pada siapa saja dia merasa berkuasa. Hmmm, sifat ini benar-benar buruk.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Wanita sering melihat cara seorang pria memperlakukan orang lain untuk mengetahui kepribadiannya. Jadi meskipun anda berlaku manis didepannya saat berkencan, si dia tetap akan memperhatikan cara anda memperlakukan orang lain.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Apa yang akan anda lakukan bila anda dianggap cukup arogan oleh pasangan anda? Jangan terlalu sering membicarakan diri sendiri. Untuk membuatnya terkesan, perlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat. Gunakan kata-kata dengan nada rendah yang tidak terkesan emosional.

4. Pria Playboy

Pria tipe ini tidak segan-segan menunjukkan pada pasangan usahanya mencuri hati seorang wanita. Bila dia mengajak makan, mungkin saja dia mencoba menggoda pelayan yang seksi di resto itu. Parahnya lagi dia tak segan-segan memperlihatkan aksinya itu di depan pasangannya. Gampangnya, dia pria yang tidak memiliki rasa hormat pada wanita.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Tidak hanya kebiasaannya yang terlihat kampungan tapi ini juga bisa berdampak buruk untuk si wanita. Jika anda sudah mulai mata keranjang pada kencan pertama, anda langsung kehilangan kesempatan untuk menaklukkan wanita yang sedang anda dekati.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Jika anda tidak bisa menahan kebiasaan ini terus-terusan, setidaknya berikan kesan pertama yang baik terhadap diri anda. Hindari main mata atau lirak-lirik sebelah. Jika wanita yang anda ajak kencan tak sanggup menahan anda untuk melirik wanita lain, mungkin saja anda salah pilih.

5. Pria Pelit

Pria ini hampir tidak pernah membuang uangnya berlebihan. Bahkan untuk sekedar membeli bunga. Kalau pun mengajak berkencan dia akan menunjukkan tempat makan murah meriah.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: kencan pertama pastinya sudah diribetkan dengan biaya kencan yang tak boleh mahal. Ditambah selalu mengingatkan anda untuk terus menabung. Wanita tidak bisa membayangkan menghabiskan hidupnya bersama pria yang menguntit tiap rupiah uangnya.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Cobalah untuk sedikit memanjakan wanita. Tak perlu buang uang banyak, perhatian kecil sekali-sekali tetap perlu supaya kekasih tetap senang. Agar dia merasa spesial, sekali waktu ajak ke restoran mewah dengan suasana yang romantis sebagai ganti warung tenda pinggir jalan yang tiap hari anda datangi.

6. Pria Tukang Debat

Pria jenis ini selalu mengubah percakapan menjadi bahan perdebatan. Kelakuannya, membuat si wanita seperti sedang mengikuti kelas debat atau rapat DPR. Ingat ya, berdebat terkadang bisa membuat seseorang stres.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Pergi berkencan seharusnya jadi pengalaman menyenangkan. Bila terus-terusan mengajak si Dia berdebat pasti bisa bikin bete dan membuatnya sedikit tertekan.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Cobalah untuk rileks. Nggak perlu malu untuk menentukan topik pembicaraan sebelum pergi berkencan. Kencan adalah kegiatan menyenangkan yang membuat hati rileks, jangan diubah menjadi ajang adu argumen yang nggak perlu.

7. Pria Sok Baik

Cirinya gampang, pria ini doyan menghakimi orang lain. Kadang kala dia sama sekali tidak menyentuh rokok dan minum alkohol. Dia juga nggak segan meminta orang lain untuk mengikui jejaknya bahkan dengan tambahan petuah-petuah yang membosankan.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Biasanya dia akan berpidato tentang banyak hal. Mulai dari menilai diri si wanita sampai berusaha mulai mencoba melarang ini itu. Pokoknya, orang yang paling baik dan benar adalah dirinya sendiri.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Belum jadi suami saja sudah berani melarang. Wanita paling tidak suka dikekang. Jika anda memang orang baik, tanpa kata-kata yang menggurui juga akan terlihat dalam tindakan anda sehari-hari.

8. Pria Penggosip

Pria ini senang sekali membicarakan kekurangan orang lain. Dia selalu mencari celah untuk bisa ngobrolin orang lain. Tak jarang dia melontarkan komentar kasar.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Mana ada wanita yang tahan dengan pria yang gampang bicara kasar dan senang membicarakan keburukan orang lain. Membicarakan hal-hal yang negatif juga bisa membuat suasana semakin nggak nyaman.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Mulailah mengurangi kebiasaan membicarakan teman, kerabat atau siapa saja. Berikan kesan yang baik pada teman kencan anda. Belajarlah untuk menyimpan rahasia. Selalu gunakan diri anda sendiri sebagai cermin. Apakah anda senang rahasia dan kejelekan anda diobral.

Oke , itulah 8 kriteria pria yang dibenci cewek.sekarang apakah anda termasuk salah satunya?Ayo rubah diri anda mulai sekarang....JUst Kidding Sahabat!!